Dajjal Dan Anak Manusia Menurut Injil

    Author: Free Download Genre: »
    Rating




    Penulis  :  Kyai Arkanuddin Masruri
    Jumlah halaman  : 47 halaman
    Ukuran File  : 1.18 mb
    Format  : pdf

    Kita umat Islam mampu menyelami Bibel secara demikian, tentu tidak akan merasakan ganjil. Kitab suci al-Qur'an selalu menunjukkan hubungan pada kitab -kitab suci sebelumnya (Taurat dan Injil), bahkan menegaskan demikian:

    “Inilah Qur'an membuat ketegasan sejarah terhadap Bani Israil kebanyakan perkara yang mereka selisihkan” (Q. S. an-Naml: 76)

    (Gereja dapat juga digolongkan Bani Israil karena segenap prinsip ajarannya mengikuti konsep seorang Yahudi, bernama Paulus alias Saul.)

    Jika kamu bimbang tentang wahyu yang telah Aku [Allah] turunkan kepadamu, tanyalah kepada orang-orang yang bisa membaca Alkitab sebelummu" (Q. S. Yunus: 94)

    (Yang dapat membaca tidak hanya para ahli kitab [Yahudi/ Kristen] yang dilarang oleh nabi untuk bertanya-tanya kepada mereka, tetapi para ilmuwan teologi yang progresif atau boleh kepada penulis buku ini).

    Pada umumnya umat Islam masih terpancang pada ketakutan terhadap penggunaan kitab Bibel. Hal ini memang wajar, mengingat Allah Subhanahu wa Ta'ala sudah berfirman bahwa kitab itu sudah diubah oleh penulis-penulisnya, demikian ayatnya:

    "Maka adakah kamu harap bahwa mereka akan percaya kepadamu sedang dari
    mereka ada segolongan yang mendengar firman Allah lalu mengubahnya setelah
    mereka memahaminya, padahal mereka mengetahui?" (Q.S. al- Baqarah:75)
    Mereka mengubah firman Allah (Taurat) daripada tempatnya”. (Q.S. al- Maidah: 41).

    Selayaknya umat Islam menolak Bibel, apalagi ditambah hadis sabda Nabi yang
    melarang untuk bertanya kepada ahli kitab (Yahudi dan Kristen). Maka di sini perlu diperlihatkan dalil-dalil nash, yang menunjukkan adanya ide untuk menggunakan ayat ayat Bibel, demikian hadisnya:

    “Janganlah kamu bertanya sesuatu kepada ahli kitab. Sesungguhnya mereka tidak akan memberi petunjuk kepadamu dan mereka sudah jelas kesesatannya. Maka bila kamu masih bertanya, tidaklah layak. Maka lihatlah sendiri mana yang sesuai dengan kitab Allah [Qur'an], ambillah, dan mana yang bertentangan, jauhkanlah." (dari Ibnu Mas'ud)

    Dalam hadis ini terdapat anjuran penggunaan Bibel selama sesuai dengan ajaran Islam.

    Penulis berniat merealisirkan anjuran penggunaannya, perintah Allah kepada kita agar percaya kepada kitab-kitab yang terdahulu dengan pembuktian yang nyata. Apalagi ada pesan Nabi yang berbunyi:

    “Janganlah membenarkan ahli kitab dan janganlah mendustakan mereka." (H. R.
    Bukhari) Jadi arti "tidak semata-mata menyalahkan" adalah merupakan kesopanan yang baik kita perhatikan. Malahan Qur'an lebih memperlihatkan partisipasinya demikian:

    Leave a Reply